Setelah
anda memahami mengenai parenting style atau pola asuh orangtua terhadap
anaknya, maka anda pasti sudah memahami, bahwa pola asuh ataupun
parenting style yang tepat, akan membuat seorang anak mampu menjalani
hari – harinya dengan baik. Namun demikian, memang tidak semua parenting
style atau pola asuh ini cocok diterapkan secara general. Banyak orang
tua, yang secara sadar maupun tidak sadar telah memberikan pola asuh
yang tidak tepat. Tentu saja, pola asuh yang tidak tepat ini akan
memberikan dampak tertentu bagi anak – anak. Akan sangat mudah apabila
kita bisa langsung mengenali dampak – dampak pola asuh yang tidak tepat
itu. Namun masalahnya, kebanyakan dampak dari penerapan pola asuh yang
tidak tepat ini, tidak terlihat, dan tidak disadari, terutama dari segi
psikis dan juga perilaku. Berikut ini adalah beberapa dampak yang bisa
muncul pada anak – anak, ataupun pada remaja hingga orang dewasa, yang
disebabkan oleh kurang tepatnya penerapan pola asuh :
1. Perilaku Antisosial, kekerasan dan melawan hukum
Perilaku
antisosial, kekerasan dan juga melawan hukum merupakan dampak yang
paling banyak muncul akibat adanya pola asuh yang kurang tepat pada
anak. Perliku seperti ini, membuat anak – anak sering menghadapi masalah
hukum, yaitu dipenjara. Biasanya perilaku yang paling sering muncul
adalah :
· Tawuran
· Kekerasan
· Pencurian dan Perampokan
· Penyalahgunaan Obat
· Pembunuhan
Pola
asuh yang cenderung sangat permisif, dimana orangtua malahan seakan
tidak peduli dengan anaknya, membaut munculnya perilaku ini menjadi
semakin besar, dan tentu saja akan mengganggu kehidupan si anak itu.
2. Melawan orang tua dan otoritas
Dampak
berikutnya pada anak ketika terjadi penerapan pola asuh yang kurang
tepat adalah munculnya perilaku melawan, baik melawan orangtua dan juga
melawan otoritas. Levelnya mungkin lebih ringan dibandingkan perbuatan
melawan hukum, namun hal ini tetap saja akan membuat si anak dicap
menjadi anak yang nakal dan Bengal. Perilaku ini sering muncul di rumah
dan juga disekolah, biasanya terhadap guru.
3. Masalah identitas
Masalah
identitas sebenarnya tidak akan ditemui pada anak – anak. Namun masalah
identitas ini merupakan salah satu dampak jangka panjang pada anak –
anak yang mengalami penerapan pola asuh yag kurang tepat. Masalah
identitas umum terjadi pada masa remaja, dimana individu merasa bingung
dan tidak tahu siapa dirinya, dan tujuan utamanya dalam hidup pun tidak
jelas. Hal ini disebabkan karena pada masa anak – anak, mereka cenderung
memiliki pola asuh yang tidak memberikan nilai – nilai untuk masa
depan.
Masalah
identitas juga tidak hanya berkutat pada tujuan hidup, namun juga pada
pandangan – pandangan individu terhadap sesuatu. Misalnya saja anak
perempuan yang sering mengalami kekerasan dari ayahnya akibat pola asuh
otoriter, membuat mereka memiliki persepsi negative terhadap sosok laki –
laki. Hal ini bisa membuat si anak perempuan itu memandang bahwa semua
laki – laki adalah sama, dan menyebabkan identifikasi seksualnya
terhadap laki – laki menjadi berubah, yang menyebabkan munculnya masalah
identitas seksual, menjadi lesbian misalnya.
4. Rasa dendam terhadap orangtua
Ya,
kesalahan dalam pola asuh juga memicu anak – anak memiliki rasa dendam
terhadap orangtuanya sendiri. Rasa dendam ini, bisa muncul dalam jangka
pendek, ataupun jangka panjang. Dendam jangka pendek ini bisa terjadi
pada anak – anak yang mengalami pola asuh otoriter, yang keras, dan
penuh hukuman fisik. Dendam jangka panjang bisa muncul pada anak – anak
yang mengalami pola asuh yang cenderung diabaikan dan dilepas begitu
saja oleh orangtuanya.
5. Masalah dalam pengambilan keputusan
Seorang
anak juga bisa memiliki kepribadian yang cenderung ragu – ragu dalam
bertindak, atau malah nekat untuk menerjang apapun yang ada di depannya
akibat kurang tepatnya pola asuh mereka.
6. Masalah sosial lainnya
Masalah
sosial lainnya juga bisa saja muncul pada anak – anak yang mengalami
penerapan pola asuh yang kurang tepat. Misalnya saja seorang anak yang
tidak memiliki teman sama sekali, karena pola asuh dari orangtuanya yang
terlalu otoriter dalam pertemanan, dan banyak melarang anak – anak
untuk berteman. Atau seorang anak yang pola asuhnya sangat permisif, dan
cenderung mengabaikan, dimana tidak ada jam pulang bermain yang
teratur, membuat si anak nantinya akan sering keluar malam untuk
berjalan – jalan, yang tentunya akan berdampak negative.
Nah,
itu adalah beberapa dampak – dampak yang bisa muncul pada anak – anak
ketika para orangtua telah menerapkan pola asuh yang kurang tepat.
Karena itulah, orangtua haruslah sadar dan peka terhadap pola asuh yang
diterapkan, dan dampaknya pada anak – anak mereka kelak. Jangan sampai
anak – anak kita nantinya gagal ataupun megnalami masalah – masalah yang
disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat.
No comments:
Post a Comment