Fenomena Kesurupan Dalam Psikologi - Maraknya kasus kesurupan yang terjadi di tanah air, kiranya
tergelitik untuk kami membahasnya dalam bidang ilmu psikologi. Karena memang
dalam sebuah fenomena akan lebih menarik jika mengaitkannya dengan sudut
pandang dan sumber ilmu pengetahuan asalnya.
Kesurupan menurut Kamus bahasa Indonesia, berasal dari kata “kesurupan”
yang berarti didefenisikan sebagaimana “kemasukan (roh jahat); atau dengan
pemahaman lain oleh masyarakat indonesia, orang yang mengalami kesurupan yaitu
orang yang dalam kondisi di kuasai oleh setan, atau makhluk halus, sehingga
tindakan secara fisik di luar kendali.
Apabila ditelisik sendiri, kata dari kesurupan memiliki pengertian
dari bahasa Jawa yaitu “surup”. Surup memiliki pengertian, “Petang”, Senja
ataupun sore hari di saat menjelang terbenamnya matahari. Perkataan ini pun
akhirnya dipergunakan secara umum oleh masyarakat indonesia, karena banyak dari
orang dahulu mengalaminya di waktu senja hari.
Dalam bahasa inggris sendiri, istilah kesurupan mengacu kepada “possessed”.
Dalam Oxford Advanced learner’s Dictionary, “Possessed” didefinisikan
sebagaimana “ (Of a person or their mind) controlled by an evil spirit” Istilah
tersebut dapat diartikan sebagai “( orang yang atau pikirannya) telah dikuasai
oleh roh jahat”. Istilah tersebut akhirnya ada dalam bahasa oxford Advanced
learner’s hingga masyarakat barat mempercayai fenomena tersebut sebagai
fenomena kesurupan.
Dalam dunia psikologi, secara umum kesurupan yang terjadi belum
ditemukan sebagai gangguan jiwa. Dalam
dunia psikologi, fenomena tersebut dikenal dengan sebutan “possessed” atau “kesurupan”
atau kerasukan” atau juga disebut dengan istilah “split personality” atau
dengan kata terjemahan lain adalah kepribadian ganda. “Dissociative identity
disorder”.
Tata bahasa “split personality” atau dapat pula diterjemahkan
sebagaimana pengertiannya “suatu gangguan psikologis yang mana ditandai oleh
hadirnya dua ataupun lebih identitas ataupun kepribadian yang berbeda-beda
dalam satu orang yang sama, dan hal tersebut berulang kali mengendalikan
kesadaran orang tersebut.
Dalam kondisi “kesurupan”, terutama “kesurupan” yang sudah akut,
maka yang bersangkutan juga biasanya tidak mengerti apa yang sedang terjadi, ia
tak mengetahui mengapa ia bersikap seperti itu. Artinya, pribadi saat sadar dan
peribadi yang sedang mengalami fenomena “kesurupan” tak saling memahami ataupun
mengetahuinya.
Dari pembahasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa, dalam ilmu
psikologi kesurupan dimaknai sebagai identitas ganda dari seseorang, yang mana
jika hal tersebut telah mencapai taraf yang mengganggu kehidupan sehari harinya
dapat di katakan sebagai gangguan. Dan gangguan yang pas akan hal tersebut
adalah kepribadian ganda atau “dissociative identity disorder.
No comments:
Post a Comment