Ketika
mendengar isitlah ambang atau borderline, banyak yang
mengasosiasikannya dengan kepribadian yang labil dan cenderung tidak
bisa menentukan arah hidupnya. Mungkin ada benarnya, namun demikian,
masalah gangguan kepribadian ambang alias borderline jauh lebih kompleks
dan juga lebih rumit apabila hanya dibandingkan dengan kelabilan pada
masa remaja saja. Seperti sudah kita ketahui, kepribadian dan juga
gangguan kepribadian adalah hal yang sifatnya cenderung menetap, yang
artinya sulit untuk dirubah, dan akan sangat mempengaruhi fase – fase
kehidupan seseorang selama hidupnya.
Kategori Diagnosis dari Gangguan Kepribadian Ambang / Borderline
Seperti
biasa, dalam melakukan diagnosa, haruslah disesuaiakn symptom – symptom
yang muncul pada individu dengan kategori – kategori yang ada pada
pedoman, dalam hal ini adalah DSM. Berikut ini adalah kategori –
kategori dari gangguan kepribadian ambang / borderline :
1. Usaha
mati – matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata, atau khayalan.
Hal ini membuat mereka yang masuk ke dalam gangguan kepribadian
borderline sangat membutuhkan orang lain .
2. Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat
3. Mengalami
maslaah berupa gangguan identitas secara persisten. Ini merupakan salah
satu ciri atau kategori, yang juga sering kita kenal dengan istilah
labil, dimana mereka mengalami masalah pada citra diri, tujuan hidupnya,
serta perasaan diri sendiri yang tidak stabil.
4. Impulsif
pada bidang – bidang yang membahayakan dirinya sendiri. Contohnya
adalah impulsive pada saat berbelanja, penggunaan zat terlarang, kebut –
kebutan, pesta makan, dan juga pesta seks
5. Menunjukkan
perilaku, ataupun isyarat untuk melakukan mutilasi diri, menyakiti diri
sendiri, ataupun melakukan ancaman bunuh diri yang dilakukan secara
berulang kali.
6. Mengalami
ketidakstabilan afektif, yang disebabkan adanya reaktivitas terhadap
mood. Misalnya seperti kecemasan, mudah tersinggung, yang muncul selama
beberapa jam ataupun beberapa hari.
7. Memiliki perasaan kekosongan yang kronis
8. Memunculkan kemarahan yang kuat yang tidak pada tempatnya, ataupun mengalami kesulitan dalam mengendalikan kemarahan
9. Memiliki ide – ide paranoid, ataupun gejala – gejala diassosiatif
Dari
9 kategori yang ada, maka seseorang bisa dikatakan mengalami gangguan
kepribadian ambang atau borderline, apabila terdapat 5 atau lebih
symptom yang muncul secara persisten dan cenderung menetap. Beberapa
kategori yang ada di atas, mungkin sering muncul sebagai symptom pada
diri anda ataupun orang yang anda kenal. Namun, apabila symptom tersebut
hanya terjadi pada satu episode saja, dan tidak berulang ataupun
menetap, dan kurang dari 5 simptom, maka hal tersebut tidak membuat anda
atau orang yang anda kenal mengalami gangguan kepribadian ambang /
borderline.
Mengapa disebut sebagai gangguan kepribadian ambang?
Ambang
ataupun borderline, merupakan semacam garis batas yang sering digunakan
pada berbagai disiplin ilmu. Misalnya saja garis batas kemiskinan,
garis batas IQ normal dan yagn mengalami retardasi. Dalam hal gangguan
kepribadian, gangguan kepribadian ambang atau borderline ini memiliki
posisi diantara neorosis dan juga psikosis. Jadi, mereka yang mengalami
gangguan kepribadian ini, bukan merupakan individu yang mengalami
gangguan kecemasan atau neurosis, namun bukan juga mereka yang mengalami
gangguan psikosis, seperti misalnya skizofrenia. Namun mereka memiliki
beberapa ciri dari kedua jenis gangguan tersebut.
Bagaimana orang – orang melihat mereka yang mengalami gangguan kepribadian ambang atau borderline?
Dalam lingkungan sosial, mereka yang mengalami gangguan kepribadian ambang cenderung dilihat oleh orang – orang sebagai :
1. Sering melukai dirinya sendiri, misalnya menyayat lengan dan sebagainya
2. Labil dan tidak memiliki masa depan
3. Orang yang terlihat depresif
4. Afek atau emosi yang cepat berubah
5. Mudah marah
6. Unpredictable
7. Serin mengancam bunuh diri
8. Bisa sangat tergantung pada orang lain (orang terdekat), namun suatu sisi bisa menyerang orang terdekatnya
9. Serin merasa bosan, kosong, dan juga jenuh
10. Cenderung memproyeksikan apa yang dirasakan kepada orang lain
11. Sering dianggap gila / sakit mental
Gangguan
kepribadian ambang ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Gangguan kepribadian ambang ini bukan termasuk ke dalam gangguan –
gangguan mood, seperti bipolar, masalah identitas, ataupun masalah
kenakalan pada remaja. Kebanyakan gangguan kepribadian ambang terjadi
pada wanita.
Gambaran ke depan dan penanganan dari gangguan kepribadian ambang atau borderline
Secara
umum, gangguan kepribadian ambang tidak mengarah kepada munculnya
gangguan psikosis seperti skizofreina. Namun mereka cenderung sering
mengalami gejala atau episode depresif berat, dan biasanya munculnya
gangguan kepribadian ambang atau borderline ini bisa didiagnosa atau
dideteksi pada usia sebelum 40 tahunan.
Terapi
pada mereka yang mengalami gangguan kepribadian ambang atau borderline
cukup sulit untuk dilakukan. Biasanya hanya mengandalkan terapi
perilaku, dimana ditujukkan untuk mengurangi kemunculan dari symptom –
symptom yang membahayakan, seperti bunuh diri, menyakiti diri sendiri,
ataupun impulsivitas.
No comments:
Post a Comment