Hidup anda akan
terasa sangat berwarna jika memiliki emosi dan perasaan. Ke dua bagian itu
adalah wujud yang tidak tampak. Namun keberadaaannya sangat bisa di rasakan.
Kadang kala tidak ada batas antara emosi dan perasaan. Seperti apakah emosi ini
? Seperti apakah perasaan itu ? Biasanya kita sering mengatakan emosi bahagia,
emosi sedih, emosi marah, dan lain sebegainya. Atau perasaan sedih, perasaan
senang, perasaaan marah.
Ke dua hal ini,
emosi dan perasaan sebenarnya memiliki batas yang sempit. Dalam pemaknaan
bahasa inggirs, emosi adalah kata benda. Sedangkan perasaan adalah kata kerja.
Mungkin kamu bisa merasakan emosimu, tapi mungkin tidak merasai perasaan anda.
Pernahkah anda
mendengar ungkapan, kamu bisa menunjukkan emosimu, namun jarang menunjukkan
perasaanmu ? Maksudnya adalah jika saya bisa menunjukkan emosi, dengan melalui
ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau kata perkataan. Lantas bagaimana untuk
menunjukkan perasaan ? Sebenarnya, perasaan itu lebih dalam dari emosi.
Lantas bagaimana
membatasi emosi dan perasaan ?
Seperti apa perasaan dan emosi itu ?
Wajah mungkin bisa
mengekspresikan banyak emosi. Namun hanya hati sajalah yang bisa
mengekspresikan perasaan. Lantas seperti apakah emosi dan perasaan itu ?
Emosi
Bentuk emosi adalah
sinyal – sinyal yang bisa di tunjukkan secara fisik. Misal dengan menggunakan
bahasa tubuh. Wujud emosi ini datang dari alam bawah sadar manusia. Seperti
ketika kita merasa takut, maka emosi menjadi panik. Mata melotot lebar, dahi
berkerut, dan jantung berdetak keras. Ini sudah terjadi secara spontan. Sebab
merupakan reaksi yang muncul dari alam bawah sadar. Lantas, ketika penyebab
yang membuat takut itu hilang, maka anda akan menjadi baik – baik saja. Emosi
ini bisa datang dan pergi
Perasaan
Sedangkan perasaan
ini berbeda. Jauh lebih dalam dari emosi. Munculnya perasaan ini berasal dari
hati. Perasaan itu lebih lama tinggal, dan tidak mudah pergi. Namun perasaan
bisa di buat melalui emosi. Jika emosi yang muncul terjadi sering, lantas bisa menyebabkan
otak secara sadar timbul kebiasaan – kebiasaan tertentu. Maka muncullah
perasaan. Maksudnya seperti ini, ketika kita bertemu dengan lawan jenis.
Meskipun awalnya ia menyebalkan, namun intesitas pertemuan ini terlalu sering
terjadi, emosi tidak menyenangkan ini bisa berubah menjadi perasaan pada orang
tersebut adalah suka. Jadi perasaan ini bisa muncul karena emosi.
Contoh emosi dan perasaan
Anda mengenal wanita yang cukup baik. Namanya Sonia. Dia cantik, baik, dan menyenangkan. Anda merasa senang saat bersamanya. Anda juga banyak menghabiskan waktu dengannya. Di tempat kerja, anda berusaha untuk mencari obrolan untuk bisa bercakap – cakap dengannya.
Sempat beberapa
kali ketika malam hari anda merindukannya. Berharap pagi segera datang, agar
bisa berjumpa dengan Sonia. Ketika sudah pagi, anda langsung sigap bangun dan
segera bergegas ke kantor. Mengenakan pakaian yang rapi dan berdandan style
agar menarik. Harapannya Sonia juga tertarik dengan diri anda.
Kadang ada beberapa
orang yang memang menggodanya. Beberapa lelaki juga banyak yang berlaku cari
perhatian di depan Sonia. Kadang anda merasa cemburu dengan orang – orang
tersebut. Rasa marah, kesal, jengkel, dan sama sekali tidak menyukainya.
Dari penggalan
cerita di atas, anda mendalami 2 peran sekaligus. Yakni emosi dan perasaan.
Emosi di tunjukkan bahwa anda merasa marah, jengkel, kesal ketika muncul
cemburu. Ini berlangsung tidak terlalu lama. Hanya beberapa episode saja.
Sedangkan perasaan yang muncul adalah perasaan cinta pada Sonia. Perasaan ini
munculnya dari hati dan waktu tenggangnya lebih lama.
No comments:
Post a Comment