Saat kau merasa bahwa
tujuanmu terlalu jauh, cobalah untuk mundur sejenak dan rangkailah cara untuk
memulai dalam melangkah. Bukan untuk berdiam diri, namun untuk mempersiapkan
strategi. Menyadari diri demi meraih efektifitas prestasi yang masih sebatas dalam
mimpi.
Mungkin saatnya nanti
ada kalanya anda merasakan, nafas yang seoalah-olah menggerogti dan habis di
tengah jalan. Engkau merasa bahwa sudah waktunya tersadar, bahwa anda tidak
memiliki stamina yang cukup dalam mengejar asa dan cita yang seakan semakin
menjauh dan enggan untuk bertemu tatap dengan anda.Mungkin menyerah adalah
langkah konkrit yang dapat dilakukan. Dan saat itulah rasionalisasi bahwa anda “manusia
yang memiliki batas” akan membuncah mengiringi lemahnya harapan yang dahulu
menjadi impian anda.
Tanah seakan lebih
seksi ketimbang langkah menuju arah kedepan. Ia begitu lekat dan mengekang kaki
anda untuk sekedar bergeser maju. Tanah pun enggan untuk melepaskan bebannya
dari langkah anda.
Anda pun terjatuh. Terjatuh
dan ingin berhenti dan menyerah. Namun di saat itulah fikiran membuncah, dan
memecah bagai arah yang menjulurkan dua sisi mata pedang yang saling
berlawanan. Jika anda menuruti maka anda kalah, namun jika anda melawan dan
berusaha, anda akan menang.
Jika anda berfikir
begitu, yuk mari coba berfikir ulang.
Cobalah sejenak kita
berfikir, jika kita menyerah pada keadaan dan “hanya” melihat tantangan yang
dihadapi besar hingga jalan yang sedang dituju sangatlah jauh. Terkhusus bagi
anda yang tak mencoba berjalan melewatinya.
Namun jika anda
perlahan mencoba, sedikit demi sedikit, maka hal tersebut akan membiasakan anda
bahwa, ternyata tantangan yang dihadapi tadi hanya sebuah sandungan kecil yang
mampu kita singkirkan.
Yakinlah bahwa, yang
membuat anda takut adalah karena anda tidak pernah mencoba melakukan apapun dan
langkah apapun sama sekali. Hal tersebut lebih buruk dibandingkan daripada anda
tidak melakukan apapun sama sekali.
Janganlah merasa takut
seberapapun jauhnya mimpi yang engkau lihat. Karena saat anda menyerah terhadap
mimpi tersebut, saat itulah anda akan jatuh di lembah penyesalan tiada henti. Karena
mimpimu tidak akan pernah melepaskanmu.
No comments:
Post a Comment