Setiap manusia
pasti mengalami masa perkembangan, dimana ia ingin bertemu dan membangun
hubungan lebih serius dengan lawan jenisnya. Lantas, jika anda sudah menemukan
pasangan yang benar – benar tepat dan sesuai dengan diri bagaimana ? Ingin
menikah. Jawaban ini adalah jawaban yang pasti sering dilontarkan oleh wanita
atau gadis dewasa.
Sayang perjalanan
rumah tangga tidak seharmonis dengan apa yang dibayangkan. Berbagai krikil,
batu, pasir kerap kali menyandung langkah anda untuk lebih serius menatap masa
depan. Berbagai masalah mulai munucl, bahkan sampai datang kecemburuan dan
sakit hati.
Meskipun sudah ada
buah hati, rasa sakit hati karena ketidakcocokan pasangan juga tidak enak.
Banyak maslaah yang muncul, seperti perselingkuhan, sifat istri atau suami
nakal, memiliki orang lain yang dicinta, atau kepribadian yang kurang baik.
Lantas bagaimana ? Tentu saja anda ingin pergi atau bercerai dengan pasangan.
Perlu diketahui,
bahwa ada dampak cerai yang tidak baik dalam suatu hubungan. Baik itu
untuk diri anda, pasangan anda, orang tua kedua anak, bahkan buah hati anda
sendiri. Anak atau buah hati adalah
orang yang paling merasakan dampak cerai terbesar. Seperti apa sajakah ?
1.
Merasa stres bahkan sampai
depresi
Tentu saja perasaan tertekan melihat kondisi
rumah yang semakin lama malah berantakan. Meskipun bukan anda pelakunya, namun
perasaan tertekan akan sangat menghimpit diri. Apalagi ayah dan ibu
memperebutkan anda untuk ikut ke rumahnya. Anak akan semakin merasa bersalah,
seperti perceraian ini adalah ulah kenakalannya. Lantas anak akan menarik diri
dari lingkungan, depresif bahkan sampai bunuh diri.
2.
Sifat dan perilaku yang
kasar
Anak yang depresif tadi akan menimbulkan
perilaku kasar, keras, dan susah diatur. Hal ini sebenarnya muncul karena
adanya tekanan dalam dirinya yang tidak bisa dilepaskan. Anak berpikir, mungkin
dengan sikap kasar dan nakal ini bisa mengembalikan perhatian kedua orang
tuanya. Lantas bisa bersatu kembali. Sayang, hal ini belum pernah berhasil
menyatukan kedua orang tua.
3.
Susah berkonsentrasi
Masalah lain yang muncul pada anak adalah ia
susah sekali untuk konsentrasi. Hal ini disebabkan anak terlalu memikirkan
permasalahan keluarganya. Baik di sekolah, di rumah, di jalan, anak susah untuk
fokus. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, yang terjadi anak malah tidak bisa
menunjukkan performa yang baik. Terutama dalam prestasi belajarnya.
4.
Tidak hormat pada orang tua
Ini menyangkut harga diri bagi orang tua.
Biasanya orang tua cerai cenderung tidak dihormati oleh anak – anaknya. Karena
anak merasa orang tua tidak bisa menjadi teladan yang baik, tidak bisa
memberikan contoh yang baik. Bahkan anak merasa kehancuran masa depannya adalah
akibat perbuatan orang tuanya yang bercerai. Cara inilah yang dipakai anak
untuk melampiaskan rasa amarahnya.
5.
Cenderung salah memilih
masa depan
Anak yang orang tuanya bercerai cenderung
memiliki masa depan yang rusak. Meskipun tidak seperti ini semuanya, namun
kebanyakan anak broken home akan merusak masa depannya dengan jalan narkoba,
alkohol, dan pergaulan bebas. Berbagai perilaku buruk ini cenderung ia pilih
karena aktivitas inilah yang bisa membuat anak merasa bahagia, meskipun sesaat.
Melalui jalan inilah anak terpaksa harus lari dari kenyataan. Lantas ketika
anak dewasa, ia akan menyesal.
Itulah mengapa
sebelum memutuskan menikah untuk benar – benar memutuskan calon yang tepat.
Agar rumah tangga yang anda bangun bisa bertahan dan tetap kokoh berdiri.
Karena pahit dan kegagalan pernikahan bukan hanya anda saja yang merasakan
kerugian. Namun juga anak dan masa depannya.
No comments:
Post a Comment