Michael Essien - Kejutan kembali
menghampiri bumi nusantara. Setelah lawatan raja salman ke indonesia dengan
membawa beragam kerjasama yang menguntungkan di bidang ekonomi maupun politik.
Tak pelak kedatangan raja salman ini pun membuat bergairahnya aspek pariwisata
di indonesia, karena ia datang ke lokasi wisata yang menjadi destinasi wisata
dunia di indonesia yaitu Pulau Dewata bali.
Setelah raja salman,
kejutan kembali di belantika dunia Persepakbolaan Indonesia. Salah satu bintang
Olimpyqe Lyon, Chelsea, Real Madrid, hingga AC Milan asal Ghana MICHAEL ESSIEN ini
telah menandatangai kontrak yang di taksir mencapai belasan Milliran rupiah
dengan Persib Bandung. Atau dalam taksiran Euro berkisar antara 800 ribu Euro.
Essien di kontrak oleh
Persib Bandung setelah kontraknya tak lagi diperpanjang oleh klub terakhir yang
di belanya asal Yunani Panathinaikos di musim 2015 sampai dengan 2016.
Gelandang berkebangsaan Ghana ini telah berada di Indonesia sejak akhir pecan lalu.
Essien pun langsung di
percayai untuk menggunakan nomer punggung 5. Ia diperkenalkan kepada manajemen
dan juga kepada para pendukung Persib Bandung hari ini tanggal 14 Maret 2017.
Dengan kedatangan
Michael Essien di belantika persepakbolaan Indonesia, praktis Essien menjadi
pemain dengan bayaran pemain sepak bola paling mahal di Seantero Nusantara. Gajinay
pun mengalahkan gaji dari Sergio Van Dijk yang ditaksir senilai 350 ribu euro
atau sekitar 4,9 Milliar rupiah.
Hal ini bak dua sisi
mata yang menguntungkan dan merugikan bagi perkembangan sepak bola di
indonesia. Di satu sisi, dengan hadirnya talenta-talenta terbaik dari luar
negeri, tentu akan dapat memotivasi para pemain muda lainnya agar dapat
bersaing dengan mereka. Namun di sisi lain tentu hal ini juga akan membuat
ramainya bangku cadangan (kurang mendapatkan kesempatan) para pemain-pemain
lokal. Dan tentunya muaranya nanti akan berdampak secara signifikan terhadap
Tim Nasional Indonesia.
Dari aspek psikologis
sendiri, tim lautanpsikologi melihat bahwa dampak yang juga mungkin terjadi
adalah semakin tidak rasionalnya gaji yang di berikan terhadap pemain
sepakbola. Gaji yang tidak rasional itu, akhirnya membuat kondisi keuangan tim
menjadi kacau balau. Yang menjadi korban selain pemain itu sendiri, juga
membuat adanya kecemburuan para talenta lokal.
Apapun yang terjadi,
seyogyanyalah sebuah sistem dan pembinaan diperbaiki lagi. Terutama mental dan
juga kondisi psikologis para pemain sepak bola dalam negeri khususnya dan Atlit
indonesia pada umumnya. Karena dengan membekali para atlit dalam negeri dengan
perbaikan kondisi psikologis maka moral dan kepercayaan bertanding pun akan
semakin meningkat. Dan akhirnya nama bangsa indonesia dapat berkibar di kancah
internasional, melalui sepak bola dan olahraga.
No comments:
Post a Comment