Gangguan psikologi
adalah sebuah gangguan yang dialami oleh setiap orang karena beragam penyebab.
Dalam psikologi kita mengenal sebuah gangguan dengan sebutan abnormal. Atau tidak
sesuai dengan normal, atau norma.
Namun taukah anda
ternyata gangguan psikologi juga memiliki sisi “bermanfaat” loh. Bermanfaat ini
dalam artian tertentu saja. Yah gangguan tersebut adalah gangguan Obsesive
Complusive Personality Disorder.
Gangguan kepribadian
Obsessive Complusive personality disorder itu sendiri adalah sebuah ganguan
kepribadian dimana penderitanya akan merasakan rasa yang sangat perfeksionis
dan juga super kaku di dalam hidupnya. Diagnosa dari Obsessive Complusive
Personality Disorder ini sendiri di dalam DSM, memiliki kriteria-kriteria
tertentu. Beberapa kriteria tertentu itu diantaranya adalah;
1. Preokupasi dalam
sebuah hal yang amat rinci, diantaranya adalah daftar – daftar, susunan,
urutan, dan juga beberapa aktivitas sehari-hari.
2. Menunjukkan sebuah
perfeksionisme yang amat tinggi, akan tetapi perfeksionisme ini justru dapat
menjadi hambatan dalam melakukan tugas.
Salah satu contohnya
yang paling nyata adalah pada saat para penderita obsessive compulsive personality
disorder di saat ia harus menyelesaikan tugas. Maka para penderitanya akan
sangat detail, dan harus sempurna dalam menyelesaikan tugas yang sedang diselesaikannya.
Akhirnya sang penderita cendrung kesulitan dalam melakukan beberapa hal yang
lainnya, karena tugas yang satu belumlah diselesaikan.
3. Stia terhadap
pekerjaan dan juga orientasi produktivitas yang amat berlebihan, dimana hal ini
tak disebabkan kepada kebutuhan perekonomian dirinya
Jika karyawan lembur,
maka penderita yang menjadi karyawan bukan hanya dikarenakan pada sebuah
tangggung jawab semata, akan tetapi juga karena sebuah obsesi yang ingin
terlihat super sempurna di mata orang lain. Ia tak begitu memperdulikan
faktor-faktor ekonomi, dan juga tak memeprdulikan waktu ataupun suasana
sekitar. Yang terpenting baginya adalah mengerjakan pekerjaan sesempurna
mungkin untuk dilihat dirinya sendiri dan orang lain.
4. Sangat berhati-hati
Para penderita gangguan
kepribadian ini akan sangat hati-hati dalam melakukan segala sesuatu. Hal ini
mungkin terlihat baik bagi orang lain, namun sebenarnya hal ini sangat
mengganggu bagi diri para penderitanya. Meskipun begitu para penderitanya tak
mampu berbuat apa-apa, karena hal ini sudah menjadi bagian daripada dirinya.
5. Tak Mau Membuang
benda yang Tak Bernilai
Akibat keobsesifannya
maka para penderitanya akan sangat terobsesi pada beberapa hal-ha apaun,
termasuk pada barang-barang yang dimilikinya namun sudah using dan tidak
memiliki nilai lagi. Hal ini membuat para penderitanya cendrung banyak
menyimpan barang-barang. Untuk para penderita yang telah berkeluarga tentu hal
ini akan sangat merepotkan. Terlebih lagi jika rumah yang dimilikinya tidaklah
besar.
Itulah beberapa hal
yang dapat kita gali tentang gangguan kepribadian yang sangat “menguntungkan”
namun sejatinya tidak menguntungkan sama sekali bagi para penderitanya. Bagi
anda yang tengah menderita hal ini, ada beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk menyembuhkan gangguan ini. Salah satunya adalah penggunaan teknik therapy
CBT. Namun akan lebih baik lagi, jika para penderitanya langsung mendatangi professional
psikolog atau psikiater terdekat.
No comments:
Post a Comment