Perilau abnormal ini
nampaknya tidaklah mendapatkan banyak sekali perhatia. Terlebih, hanya sedikit
orang daripada keseluruhan populasi di dunia ini yang pernah dirujuk ke rumah
sakit jiwa. Kebanyakan daripada orang tak pernah mencari bantuan professional
psikolog ataupun psikiater pada saat mengalami sebuah gangguan abnormal.
Padahal kenyataannya,
perilaku abnormal ini banyak sekali mempengaruhi setiap orang dengan beragam
cara. Pola perilaku abnormal ini pun meliputi gangguan fungsi dari psikologis
ataupun gangguan perilaku yang diklasifikasikan oleh beberapa ahli kesehatan
mental sebagai sebuah gangguan psikologis atau gangguan kesehatan mental.
Istilah daripada penyakit mental secara kolektif, ia mengacu kepada semua
gangguan mental yang dapat untuk didiagnosis, termasuk pada gangguan kecemasan,
skizofrenia, gangguan mood, disfungsi seksual, hingga gangguan penyalahgunaan
obat-obatan terlarang.
Apabila kita membatasi
kepada definisi kita tentang sebuah perilaku abnormal terhadap gangguan mental
yang telah dapat didiagnosis, maka satu daripada dua orang di antara kita akan
secara otomatis langsung mengalaminya.
Berdasarkan data yang
dihimpun setiap satu tahunnya, sekitar satu daripada lima orang di negara
Amerika Serikat mengalami gangguan mental. Biasanya gangguan psikologis atau
mental ini dialami oleh orang – orang yang berusia sekitar 25 sampai dengan 32
tahun dan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Masalah lain yang
berkaitan dengan sebuah kecemasan dan juga depresi lebih banyak pula terjadi
pada wanita.
Sedangkan masalah
penyalahgunaan minuman alcohol dan juga zat – zat lebih umum terjadi pada jenis
kelamin laki-laki. Apabila kita juga melibatkan permasalahan dari kesehatan
mental di dalam anggota keluarga, teman, dan juga rekan kerja; serta
memperhitungkan pula mereka para pembayar pajak dan juga permi asuransi
kesehatan, serta hilangnya produktivitas kerja dikarenakan sakit sehari-hari,
maka rasanya tidak ada yang tidak terkena gangguan kesehatan.
Kesehatan mental dan
perilaku abnormal sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dalam
psikologi ilmu yang mempelajari tentang perilaku abnormal ini terangkum dalam
Ilmu psikologi abnormal.
Secara garis besar sendiri
ilmu psikologi abnormal adalah salah satu ilmu dari cabang psikologi yang
berusaha untuk memahami bentuk dan pola perilaku abnormal dan juga cara
menolong orang – orang yang mengalaminya. Psikologi abnormal juga mencakup
sebuah sudut pandang yang luas mengenai perilaku abnormal dibandingkan dengan
sebuah studi tentang gangguan mental atau gangguan psikologis.
Hal ini dapat kita
lihat misalkan saja pada kasus pemerkosaan tentu saja hal ini merupakan sebuah
bentuk perilaku abnormal, walaupunn tak dapat pula diklasifikasikan sebagai
gangguan psikologis. Akan tetapi perhatian mencakup keseluruhan pada pemahaman
tentang sifat dasar dan juga penanganan daripada gangguan mental.
Istilah
Gangguan Mental
Walaupun istilh
gangguan mental dan juga gangguan psikologis ini sering digunakan secara
berganti, umumnya di sebut dengan gangguan psikologis. Hal ini dikarenakan,
istilah dari gangguan psikologis tersebut lebih mampu untuk memposisikan studi
tentang perilaku abnormal dengan tepat di dalam jangkauan pemahaman di bidang
psikologi.
Alasan lainnya mengapa
dipilih menggunakan gangguan psikologis di bandingkan dengan gangguan mental
yaitu, karena gangguan mental biasanya diasosiasikan dengan sebuah perspektif
model medis yang mana dianggap bahwa pola perilaku abnormal ini adalah sebuah
simpton daripada penyakit ataupun gangguan yang mendasarinya.
Walaupun model medis
ini tetap merupakan perspektif yang sangat menonjol dalam memahami sebuah pola
perilaku abnormal. Selain itu, sebuah istilah gangguan mental memperkuat
perbedaan yang tradisional diantara fenomena fisik dan juga mental.
Mendefinisikan
Perilaku Abnormal
Para ahli dari
kesehatan mental sering menggunakan beragam kriteria untuk membuat keputusan
tentang apakah seseorang memiliki perilaku abnormal ataupun tidak. Kriteria tersebut
umumnya digunakan beberapa karakteristik diantaranya adalah;
1.
Perilaku tak biasa
Perilaku yang tak biasa
ini juga seringkali disebut dengan abnormal. Hanya sedikit daripada kita yang
menyatakan melihat dan mendengar segala sesuatu yang sebenarnya tak ada; “melihat
makhluk” dan “mendengar sesuatu” seperti hal tersebut dikatakan sebagai sebuah
perilaku abnormal dalam budaya kita. Terkecuali mungkin di dalam sebuah kasus
pengalaman religious tertentu dimana daripada kita “melihat sesuatu” dan “mendengar
sesuatu”.
Merasakan kepanikan
yang luar biasa atau berlebih saat memasuki mall atau saat berada di dalam lift
adalah hal yang tidak umum dan dianggap sebagai sebuah perilaku abnormal.
Dengan hal demikian maka perilaku abnormal adalah sebuah perilaku yang jarang
ada ataupun secara statistic kejadian yang menyimpang belum cukup untuk
dikatakan abnormal namun secara umum hal ini bisa dijadikan untuk memutuskn
seseorang mengalami perilaku abnormal
2.
Perilaku yang tak dapat diterima secara sosial ataupun melanggar sebuah norma
sosial
Setiap masyarakat
biasanya memiliki norma atau standar yang menentukan jenis daripada perilaku
yang dapat diterima di dalam beragam konteks tertentu. Dan apabila seseorang di
dalam budaya tertentu tak mampu untuk berperilaku sesuai dengan standar norma
ataupun norma sosial yang ada maka mereka juga dapat dikategorikan memiliki
sebuah perilaku abnormal.
3.
Persepsi ataupun Interpretasi yang Salah Terhadap Realita
Biasanya sistem sensori
dan juga proses kognitif memungkinkan kita dalam membentuk representasi mental
yang sangat akurat mengenai lingkungan sekitar. Akan tetapi melihat segala
sesuatu dan juga mendengar sesuatu yang objeknya tidak ada disebut dengan halusinasi,
di mana di budaya kita hal ini seringkali dianggap sebagai tanda-tanda yang
mendasari adanya sebuah gangguan.
4.
Orang tersebut berada dalam stress yang sangat signifikan
Kondisi orang yang
mengalami stress personal yang diakibatkan oleh sebuah gangguan emosi, seperti
halnya kecemasan, ketakutan, hingga depresi, dapat pula dikategorikan sebagai
sebuah gangguan abnormal.
5.
Perilaku Maladaptif
Perilaku mal adaptif
adalah perilaku yang menghasilkan sebuah ketidakbahagiaan. Perilaku ini adalah
perilaku yang tidak mampu untuk menyesuaikan reaksi emosi dengan keadaan yang
ada. hal ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah perilaku abnormal.
6.
Perilaku Berbahaya
Perilaku berbahaya ini
adalah perilaku yang membahayakan bagi diri sendiri dan juga membahayakan bagi
orang lain. Perilaku ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah periaku abnormal.
Dengan demikian
perilaku abnormal memiliki artian ganda atau definisi ganda. Tergantung pada
kasusnya dan konteks, atau beberapa kriteria yang ada. namun dalam kebanyakan
kasus, beberapa kriteria memiliki kombinasi antara 6 kriteria yang telah
disebutkan di atas.
Memahami dan mengenali
perilaku abnormal di sekitar kita penting untuk dilakukan, karena sifatnya yang
penting untuk membantu dan mengobati diri sendiri dari perilaku yang abnormal.
Perilaku abnormal ini terkadang sulit untuk dideteksi, namun hadirnya sangat
dirasakan. Jika beberapa hal atau kriteria sudah dirasakan atau di lihat
terjadi pada orang – orang terdekat kita maka sebaiknya untuk segera di bawa ke
para professional terdekat.
Itulah penjelasan
lengkap mengenai perilaku abnormal yang terjadi di sekitar kita, semoga apa
yang disampaikan mampu membawa sebuah manfaat dalam diri kita dan orang lain
secara lebih luas tentunya.
No comments:
Post a Comment