Kabar terkini untuk dunia
pendidikan Indonesia. Biaya kuliah di peruruan tinggi negeri semakin tak ada
bedanya dengan perguruan tinggi swasta yangn berada di Indonesia. terlebih lagi
peralihan status yang sekarang beberapa Universitas Negeri memiliki badan hukum
tersendiri. Perguruan Tinggi Negeri dengan Badan Hukum atau disingkat dengan
PTN-BH adalah sebuah terobosan bagi Universitas untuk melakukan kemandirian
dalam hal-hal pengelolaan dana.
Tak sedikit calon mahasiswa yang
diberatkan, karena mahalnya biaya perkuliahan saat ini. untuk kisaran harga
sendiri berdasarkan pantauan lautanpsikologi sendiri, perguruan tinggi negeri
di pulau Kalimantan tepatnya di Universitas Mulawarman sendiri biaya jurusan
sosial bisa mencapai 3 juta per semester untuk yang golongan tinggi, sedangkan
termurah adalah 500ribu. Walaupun memang biaya termurah 500 ribu ini sangat,
amat tipis kemungkinan mahasiswa yang bisa mendapatkan hak biaya murah ini.
Mahalnya biaya perkuliahan ini
ternyata juga berdampak pada gaji para pejabat Universitas itu sendiri. Seperti
dilansir dalam Sindonews, menteri Menristek Dikti (riset, Teknologi dan
Pendidikan tinggi) M Nasir mengizinkan dan memberikan keleluasaan super penuh
terhadap PTN-BH untuk berekreasi untuk melakukan penggalangan dana terhadap masyarakat.
Bahkan M Nasir sendiri memberikan
keleluasaan PTN-BH untuk menggaji para rector mencapai Rp 100 Juta rupiah per
bulan. Hal ini disampaikan terhadap sindo (5/2/17) di hari pendidikan nasional
lalu di gedung riset areal Institut Teknologi Sepuluh November ITS Surabaya.
“Rektor yang mau digaji Rp 100 Juta(per bulan) silahkan saja, 15 juta
(per bulan) silahkan saja. Yang penting publikasi di jurnal internasional bisa
tercapai. Ke depannya, target dari publikasi jurnal internasional ini akan
ditargetkan, dari sebelumnya 1000 judul per tahunnya menjadi 1.250 dan juga
1.500 per tahunnya,” imbuh Nasir.
Ia pun mengingatkan, untu
kedepannya perkuliahan tak melulu memerlukan gedung, ruangan kelas dan juga
berbatas dalam satu negara saja. Dengan kuliah melalui jaringan ataupun online
membuat perkuliahan menjadi seperti paperless.
Melihat kenyataan tersebut bisa
jadi kabar membahagiakan, namun juga dapat menjadi kabar yang memprihatinkan. Di
tengah ekonomi sulit, hingga paket data telkomsel yang mahal tersebut
berpotensi beberapa perguruan tinggi negeri latah menaikkan ongkos biaya
pendidikan saat ini. Hasilnya tentu saja dapat dibaca, bagi orang-orang yang
tidak mampu dan memiliki kemampuan mencerna pelajaran yang biasa-biasa saja
sulit untuk berkuliah apalagi mendapatkan beasiswa akibat keterbatasan biaya.
Kita lihat kelanjutan dari kabar
selanjutnya, akankah pendidikan di indonesia semakin digdaya ditengah huru-hara
akibat biaya yang semakin mahalnya. Bagi orang yang kaya tentunya tak menjadi
masalah luar biasa, namun bagi sebagian masyarakat yang tergolong tidak mampu
tentu hal tersebut hanya akan menjadi sembilu. Sebuah nasib pendidikan di
negeri ini.
Refrence: https://nasional.sindonews.com/read/1201922/144/menristekdikti-restui-gaji-rektor-rp100-juta-per-bulan-1493735293
No comments:
Post a Comment