Pernah ga sih diantara kita
melakukan interaksi dengan orang yang tuli atau bisu? Jika kita tak terbiasa,
barangkali, rasanya akan sangat sulit mengikuti alur dari pembicaraan dengan
mereka. Lalu, sebenarnya apakah orang bisu dan juga tuli dapat dengan mudah
berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya?
1 Sampai dengan 2 Daripada 1000 Bayi Yang Dilahirkan Memiliki Masalah
Pada Gangguan Pendengaran
UNHS (Universal newborn hearing screening) yang juga merupakan alat yang
dipakai untuk melakukan identifikasi kemungkinan kehilangan pendengaran kepada
para bayi yang baru lahir. Screening di awal ini sangatlah penting untuk
dilakukan, guna mengetahui apakah bayi kita yang baru lahir tersebut memiliki
masalah pada pendengaran atau tidak. Hal ini pun sangatlah berguna dalam
memberikan tindakan lanjutan, seperti pada mencari tau penyebab dan juga
kemungkinan untuk diberikan sebuah alat bantu pendengaran.
Pada umumnya seseorang akan dapat
mendengar, apabla telinga mampu menangkap frekuensi bunyi antara 20 sampai
20.000 hertz (Hz). Untuk ukuran decibel (dB) atau dapat dikatakan intensitas
bunyi, volume yang paling kecil untuk dapat didengar adalah sebesar 0 dB. Sebagaimana
sebuah gambaran, sebuah bisikan memiliki rata-rata 30 dB, sedangkan percakapan
yang biasanya kita lakukan sehari-hari memiliki rentang 30 sampai dengan 60 dB.
Lalu konser rock memiliki intensitas rata-rata 140 dB.
Biasanya kehilangan dari
pendengaran memiliki sebuah rentang dari yang ringan sampai dengan yang parah,
secara lebih umum dapat kita bagi sebagai berkut.
Gangguan pendengaran dari yang
ringan sampai yang berat. (Penggolongan gangguan pendengaran)
Ringan: 20-40 dB
Moderate: 41-60 dB
Severe: 61-90dB
Prefound: > 90dB
Secara lebih klinis, untuk artian
yang luas, biasanya tuli meliputi beragam bentuk kehilangan dari pendengaran,
dari yang samar sampai dengan taraf akut. Tuli juga dipandang sebagai gangguann
ataupun ketidakmampuan yang mana para penderitanya mengalami masalah, sehingga
hal tersebut perlulah untuk diatasi. Tuli juga merupakan kondisi yang alamiah,
yang mana harus dihormati para penderitanya.
Korelasi Antara Gangguan Pendengaran (Tuli) Dengan Bisu
Orang yang memiliki sebuah
gangguan pendengaran biasanya akan memiliki pemahaman dalam bahasa yang kurang.
Mereka pun biasanya juga memiliki beragam perbedaan dalam hal pemahaman
berbahasa, memproduksi bahasa, hingga berbicara. Kejelasan dalam berbicara
terkait pada tingkat gangguan pendengaran dan juga usia terjadinya gangguan
memiliki pengaruh yang signifikan. Terdapat 2 istilah yang mana digunakan dalam
penjelasan hubungan ini secara lebih lanjut.
Istilah yang pertama yaitu prelingual deafness, yaitu sebuah
gangguan yang mana seseorang tersebut (mengalami tuli) segera setelah
dilahirkan ataupun di masa sebelum ia mampu berbicara untuk mengenali bahasa.
Yang ke 2 adalah disebut sebagai postlingual
deafness atau yang disebut dengan ketulian yang dialami setelah ia mengenal
bahasa dan juga dapat berbicara.
Ada beragam hal di dunia yang
perlu untuk kita rasakan, bukan hanya sekedar apa yang kita pahami semata. Salah
satunya adalah dengan merasaka dan juga mendengarkan sebuah isyarat yang
diberikan oleh para orang tuli ataupun bisu di sekitar kita. Orang yang tuli
biasanya memiliki kecendrungan mudah curiga terhadap orang lain. Sebuah hal
yang sederhana yang mana mampu membuat orang tuli nyaman dalam berkomunikasi
adalah dengan menunjukkan gerakan bibir yang jelas kepada mereka.
No comments:
Post a Comment