Fenomena bunuh diri yang terjadi
saat ini menjadi sebuah indikasi, betapa pentingnya untuk kita lebih
memperhatikan lagi aspek kesehatan mental. Tak hanya kesehatan secara fisik saja
yang sejatinya menjadi perhatian, namun kesehatan mental pun sama posisinya
dengan kesehatan fisik.
Kejadian yang ramai di
perbincangkan saat ini dimana, Chester Bennington yang di duga meninggal karena
bunuh diri adalah fakta yang sangat krusial betapa pentingnya menanggulangi
mental seseorang. Di indonesia sendiri menurut Badan Pusat Statistik di tahun
2015 saja sudah terjadi 812 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut juga
merujuk pada rilis dari kepolisian. Jika di lihat fakta di lapangan, angka
tersebut berpotensi meningkat. Dengan kata lain angka bunuh diri di Indonesia
sudah kian maraknya terjadi.
Menurut WHO yang merupakan badan
kesehatan dunia mencatat bahwa angka kematian akibat bunuh diri di indonesia mencapai
angka 10 ribu per tahunnya di tahun 2012. Dan di prediksi dari tahun ke tahun
angka tersebut mengalami peningkatan.
Dalam psikologi bunuh diri adalah
sebuah akumulasi dari stressor yang meningkat menjadi depresi. Dalam episode
depresi yang sudah kadung berat, hingga para penderitanya menganggap bahwa
bunuh diri adalah jalan terbaik yang dapat dilakukan untuk lari dari
penderitaannya. Hingga akhirnya orang tersebut memutuskan untuk melakukan bunuh
diri.
Di indonesia sendiri kasus bunuh
diri terjadi, sebagian besar di sebabkan oleh hubungan yang negative dengan
orang lain (pacar, sahabat, keluarga, orang lain), pelecehan seksual,
kekerasan, dan kondisi sosial yang tidak mendukung.
Bunuh diri dapat dicegah dengan
penanganan secara psikologis. Salah satu cara yang dapat di lakukan adalah
dengan melakukan teknik terapi Psikodinamika.
Terapi psikodinamika adalah
teknik yang digunakan dengan metode-metode yang disandarkan pada psikoanalisa
Sigmund Freud. Terapi psikodinamika sendiri adalah terapi yang digunakan untuk
membantu seorang yang mengalami gangguan psikologis dengan cara menumbuhkan
insight tentang sebuah konflik yang dialami dan cara mengatasi konflik bawah
sadar.
Konflik bawah sadar itu sendiri adalah
konflik yang terjadi pada seorang individu yang mengalami permasalahan secara
psikologis, salah satunya depresi yang mana ia menjadi sumber munculnya bunuh
diri. Dengan menggunakan teknik terapi psikodinamika terapis menuntun klien
untuk menemukan sumber dasar yang membuat klien merasa depresi, dan menuntun
klien untuk menemukan insight penanganan secara alami.
Dalam sesi terapi psikodinamika,
seorang pasien membutuhkan lebih dari 1 kali sesi terapi. Hal ini disebabkan
metode terapi psikologis yang sangat kompleks. Tak seperti halnya dengan
pengobatan secara fisik yang mana seorang pasien datang ke dokter, di berikan
obat lantas sembuh. Dalam pertemuan awal terapi, para terapis akan melakukan
observasi dan wawancara terlebih dahulu untuk menemukan titik temu antara
gangguan yang terjadi dengan sumber masalah penyebab gangguan yang muncul dari
alam sadar maupun tidak sadar.
Terapi psikodinamika ini menjadi
salah satu solusi terapi yang dapat digunakan untuk membantu mereka khususnya
orang yang sedang mengalami gangguan secara psikologis khususnya depresi.
Dengan menanggulangi gangguan secara psikologis, di harapkan seseorang akan
menjadi sehat secara mental, dan menekan potensi seseorang melakukan bunuh diri
di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment