Aku melihat sebuah perjuangan yang tiada banding dan usai melainkan bumi palestina. Ia bergejolak seperti tiada waktu untuk menyudahinya. Sebuah gejolak yang menjadikan banyak sekali anak kecil menjadi yatim piatu, dan para wanita yang menjanda.
Tumbang dan hilang itu menjadi sebuah hal yang dapat mengintai mereka kapan saja. Para zionis penjajah yang tak mengenal belas kasih. Mereka pikir apa yang mereka lakukan adalah kebenaran, sementara penduduk palestina asli yang memperjuangkan hak dan kemerdekaan atas tanahnya adalah sebuah sisi persalahan yang harus di berantas.
Sementara negara yang katanya mayoritas muslim dan bahkan muslim terbesar hanya bisa berwacana. Membela, dan mengakui kemerdekaan rakyat palestina seolah merupakan keniscayaan yang seksi jika di bawa ke ranah perpolitikan saja. Tidak percaya? noh lihat di pilpres lalu sebagai tanda dan buktinya.
Di sisi lain, anak kecil yang lagi berbahagia, harus rela tubuhnya terluka akibat jatuhan bom yang di sinyalir tak sedikit mengandung bahan berbahaya seperti sulfur dan nuklir. Kebahagiaan mereka harus hilang lantaran dekapan kasih sayang ibu dan ayah tak lagi di dapat, karena mereka telah gugur saat serangan tiba-tiba menghantam wilayah mereka.
Kelaparan yang mereka rasakan dalam dingin dan hujan acapkali mereka rasakan, hanya sebuah kesabaran dan keimanan yang masih mereka pegang teguh hingga akhir zaman.
Semoga saudara ku yang ada di bumi palestin kan tetap di berikan semangat untuk tetap tegar menghadapi sebuah ujian. Karena kesabaran yang kau jaga dengan keimanan surgalah yang akan menjadi balasan untuk mu.
Tumbang dan hilang itu menjadi sebuah hal yang dapat mengintai mereka kapan saja. Para zionis penjajah yang tak mengenal belas kasih. Mereka pikir apa yang mereka lakukan adalah kebenaran, sementara penduduk palestina asli yang memperjuangkan hak dan kemerdekaan atas tanahnya adalah sebuah sisi persalahan yang harus di berantas.
Sementara negara yang katanya mayoritas muslim dan bahkan muslim terbesar hanya bisa berwacana. Membela, dan mengakui kemerdekaan rakyat palestina seolah merupakan keniscayaan yang seksi jika di bawa ke ranah perpolitikan saja. Tidak percaya? noh lihat di pilpres lalu sebagai tanda dan buktinya.
Di sisi lain, anak kecil yang lagi berbahagia, harus rela tubuhnya terluka akibat jatuhan bom yang di sinyalir tak sedikit mengandung bahan berbahaya seperti sulfur dan nuklir. Kebahagiaan mereka harus hilang lantaran dekapan kasih sayang ibu dan ayah tak lagi di dapat, karena mereka telah gugur saat serangan tiba-tiba menghantam wilayah mereka.
Kelaparan yang mereka rasakan dalam dingin dan hujan acapkali mereka rasakan, hanya sebuah kesabaran dan keimanan yang masih mereka pegang teguh hingga akhir zaman.
Semoga saudara ku yang ada di bumi palestin kan tetap di berikan semangat untuk tetap tegar menghadapi sebuah ujian. Karena kesabaran yang kau jaga dengan keimanan surgalah yang akan menjadi balasan untuk mu.
No comments:
Post a Comment