Ilustrasi |
Ditengah aktivitas yang begitu menyibukkan tersebut terkadang kita terlupa bagaimana kita bisa berada di posisi nyaman seperti saat ini. Sahabat, taukah kamu bahwasanya segala sesuatu yang kita nikmati saat ini sejatinya bukan hanya disebabkan karena usaha kita.
Namun dibelakang ini semua ada dua orang yang dengan ikhlasnya mendoakan kita. Yang dahulu kala saat masa kanak-kanak hingga awal dewasa selalu setia melakukan apapun untuk kita, bahkan hingga sekarang. Ia adalah ayah dan ibu yang saat ini usianya mulai menua.
Kondisi yang tak lagi kuat untuk mengerjakan segalanya. Mereka merelakan segala sesuatunya untuk diserahkan pada kita sebagai anaknya. Yang rela menahan lapar, demi melihat anaknya kenyang dahulu sebelum dirinya. Yang rela menahan malu untuk menghutang demi kelancaran aktivitas kita menuntut ilmu.
Sahabat mungkin terkadang kita merasa risih saat tengah sibuk-sibuknya dihubungi orang tua kita. Atau mungkin kita sering memilih untuk menyudahi obrolan dengan orang tua kita. Namun taukah kamu, mereka sejatinya tak ingin mengganggumu. Mereka hanya rindu bersanda gurau dengan mu seperti saat kecil dahulu.
Mereka menahan hasrat rindu mereka, karena mereka takut mengganggumu dari aktivitas pekerjaan, atau kesempatan dirimu berkumpul bersama anak istrimu. Kini mereka sudah tua dan tak banyak yang mereka pinta.
Mereka hanya meminta dirimu menyempatkan sejenak mengobrol hangat di detik-detik akhir usia mereka. Mereka hanya berharap bahwasanya saat nanti mereka telah tiada dirimulah yang mengurus jenazah mereka. Mereka hanya berharap engkau tak lupa untuk mengirimkan doa.
Karena saat engkau lahir, begitu bahagianya mereka hingga berharap engkau yang akan menjadi pelita hingga akhir hayat dan di akhirat kelak. Semoga kita selalu mencintai dan berbakti pada kedua orang tua kita. Alfatihah.
Dari anak mu Muhamad fadhol tamimy
No comments:
Post a Comment