Suatu kali seorang pengemis memanfaatkan sebuah momentum di salah satu pengajian. Ia menganggap bahwasanya pengajian yang membahas mengenai sedekah dan keajaibannya dari seorang ustadz.
Dalam melancarkan aksinya ia berada di luar masjid tempat acara lokasi berlangsung. Saat selesai benarlah hasilnya seperti yang ia kira, ia mendapatkan banyak sekali sedekah dari orang-orang yang mengikuti sebuah pengajian.
Ia pun mengulanginya beberapa kali, hingga akhirnya aksinya diketahui oleh sang penceramah yang bersangkutan. Saat itu sang ustadz pun menegur sekaligus memberikan sebuah bimbingan yang begitu menyejukkan.
"nek ane lihat sering ke sini bukan untuk mengikuti pengajian ya?" sang nenek pun ditanya ustadz. Dan nenek pun tidak mengaku. Namun setelah beberapa kali di desak akhirnya sang nenek pun mengaku bahwasanya ia datang ke pengajian hanya untuk meminta-minta.
Lantas sang nenek pun dinasehati dan di berikan opsi bahwasanya ia boleh datang asal tidak untuk mengemis, melainkan untuk mengikuti pengajian. Sang nenek pun diberikan sejumlah uang oleh seorang ustadz sebesar 200 ribu yang mana sang ustad berkata bahwasanya ia disuruh bersedekah sebanyak 160 ribu sementara 40 ribu adalah ongkos dirinya membagikan sedekah.
Lantas ia pun bingung dan heran sekaligus bingung dengan maksud dari perkataan sang ustadz tersebut. Namun ia segera melaksanakan apa yang di minta oleh sang ustadz. Ia pun menukarkan pecahan uang antara 2ribu dan membagikan ke komunitas pengemis.
Hingga uang yang dibawanya tersebut tak cukup dan hanya tersisa jatah uang miliknya. Namun akhrnya ia berikan juga keseluruhannya. Keesokan harinya ia mendatangi pengajian lagi, dan bertemu dengan sang ustadz dan rekannya. Ia mengeluh bahwasanya uang yang di berikan habis bahkan jatah untuknya pun habis.
Karena sang ustadz tengah sibuk, ia pun meminta rekannya untuk menjelaskan. Saat dijelaskan sang nenek pun masih bingung, dan pada akhirnya sang rekan memberikan kembali uang sebesar 300 ribu dimana ia diminta untuk membagikan uangnya sebesar 260 ribu sementara 40 ribu adalah ongkosnya.
Ia pun datang lagi ke komunitas sang pengemis dan lagi-lagi uangnya habis tanpa tersisa. Saat itu ia kembali, dan dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan seorang wanita kaya yang sering di panggil bu haji. Lantas sang nenek pun di panggil, "nek sini nek, beberapa hari ini saya kepikiran nenek entah kenapa" setelah beberapa waktu bercakap-cakap, sang nenek pada akhirnya di tawari untuk ikut umroh.
Mendengar hal tersebut betapa terharunya sang nenek, ia baru paham tentang apa yang dimaksud oleh sang ustadz dan rekannya bahwasanya sedekah akan membuka sebuah pintu rezeki. Sebuah pintu rezeki dari arah yang tak terduga. Bahkan sang nenek pun mendapatkan pekerjaan yang lebih baik setelah itu. Setelah itu sang nenek pun mau, dan mengalihkan niat dari yang awalnya datang ke pengajian untuk mengemis menjadi ingin mencari ilmu.
No comments:
Post a Comment