Sedang ramai diperbincangkan kasus perempuan yang cerai pasca 8 hari menikah karena suaminya mengidap OCD. Ingat, karena suaminya mengidap OCD.
Uniknya banyak yang menyorot kasus ini dari sudut pernikahan mereka yang diawali Ta'aruf. Hingga muncul kekhawatiran dan isu negatif prihal ta'aruf tersebut.
Lalu muncul pertanyaan. Seperti apa sih ta'aruf yang sebenarnya dalam Islam? Dan bagaimana agar ta'aruf kita aman? Terlebih jika kita dipertemukan dengan orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya.
_________
TAHAPAN TA'ARUF . .
* Ahmad harus sudah siap menikah.
* Ahmad datang ke rumah Aisyah untuk menemui orangtuanya.
* Ahmad boleh saja datang sendiri, tapi tentu lebih baik jika orangtua Ahmad ikut.
* Di ruang tamu Ahmad mengutarakan maksudnya kepada orangtua Aisyah bahwa ia ingin menikahi Aisyah.
* Orangtua Aisyah akan masuk terlebih dahulu ke dalam. Menanyakan "Apakah Aisyah mau coba ta'aruf dengan Ahmad?"
___________
:: Jika Aisyah menolak atau orangtuanya menilai Aisyah belum siap menikah atau orangtua sedari awal tidak cocok dengan pribadi Ahmad. Maka mereka akan kembali ke ruang tamu untuk mengutarakan bahwa Aisyah belum siap untuk ta'aruf atau belum siap untuk menikah atau alasan lainnya dengan bahasa yang sehalus mungkin.
:: Jika Aisyah siap untuk menikah atau bersedia untuk coba ta'aruf dan orangtua merestui. Orangtua akan kembali ke ruang tamu dan memberi kabar gembira Aisyah bersedia ta'aruf.
___________
Next . . .
* Ahmad akan menyerahkan CV atau biodatanya kepada orangtua Aisyah dan Orangtua Aisyah juga menyerahkan CV Aisyah.
//-- CV bisa berisi data pribadi, seperti tanggal lahir, hobi, cita-cita, pekerjaan, kekurangan, kelebihan, dan seterusnya --//
* Setelah semua membaca CV, Aisyah pun akan ke ruang tamu didampingi orangtuanya.
* Ini adalah sesi tanya jawab langsung setelah membaca CV masing-masing.
* Aisyah dipersilahkan memberi pertanyaan kepada Ahmad untuk mengetahui kepribadian Ahmad lebih dalam. Begitupun sebaliknya.
//-- Pertanyaan seperti; kamu ada keinginan punya anak berapa? Kamu ketika marah biasanya melakukan apa? Seandainya aku divonis tidak bisa punya anak apa yang akan kamu lakukan? Apa pendapat kamu tentang poligami? Apakah kamu pernah pacaran? Dan pertanyaan lainnya. --//
Pastikan cari pertanyaan yang bisa menyingkap kepribadian dan karakter dia dengan cara yang sopan dan lembut.
//-- Di Momen ini biasanya orang tua yang punya kriteria khusus akan mengetes juga calon menantunya, seperti bacaan Alquran atau tes hafalan. --//
* Setelah tanya jawab, orangtua Aisyah bisa berkata,
"Baik, setelah ta'aruf ini, insyaAllah kami sekeluarga akan pertimbangkan baik-baik apakah Ta'aruf ini betul akan berlanjut ke jenjang pernikahan atau tidak. Nak Ahmad pun silakan pertimbangkan baik-baik dengan keluarga.
Satu Minggu lagi kita bertemu kembali disini untuk memutuskan hal tersebut. Dan selama satu Minggu ini pula kami akan coba istikharah agar Allah tuntun pada putusan yang terbaik."
* Ahmad pulang dan berdiskusi dengan keluarga, begitupun Aisyah dengan keluarganya.
__________
:: Jika setelah ta'aruf itu Aisyah atau orang tua Aisyah merasa tidak cocok dengan Ahmad atau tidak cocok dengan keluarga Ahmad. Maka pasca satu minggu itu mereka akan mengungkapkan apa adanya.
"Mohon maaf nak Ahmad dan bapak ibu. Setelah kami sekeluarga menimbang selama satu minggu ini, ternyata ada hal yang membuat kami merasa ada ketidak cocokan.
Pun kami mohon maaf tidak bisa mengungkapkan ketidak cocokan nya dimana untuk menjaga hati dan perasaan nak Ahmad dan keluarga. Tapi kami harap Ahmad dan keluarga bisa lapang menerima keputusan kami dan tetap menjaga hubungan baik dengan kami."
. . .
:: Jika setelah satu Minggu putusannya merasa cocok dan yakin. Maka saat bertemu bisa langsung diungkapkan kabar gembira tersebut.
"Alhamdulillah setelah satu Minggu ini. InsyaAllah kami yakin memutuskan untuk melanjutkan ta'aruf ini ke jenjang pernikahan."
Next . . .
* Kedua orang tua, Ahmad dan Aisyah bisa langsung menentukan perencanaan waktu pernikahan.
//-- Pastikan jarak waktu ta'aruf dan menikah tidak terlalu jauh, karena jarak waktu ini adalah momen paling rawan terjadi konflik, baik dari pribadi, calon kita, keluarga, atau faktor eksternal seperti mantan yang muncul tiba-tiba. --//
* Pasca ditentukan waktu akad, semuanya mempersiapkan diri hingga hari-H tiba.
Ta'aruf juga bisa dimulai dari orangtua.
Misal orangtua Ahmad kenal dengan orangtua Aisyah, atau kenal dengan gurunya Aisyah. Lalu minta dipertemukan untuk ta'aruf.
Jika salah satu pihak tidak bersedia maka tidak dilanjut, tapi jika bersedia maka bisa dipertemukan di ruang tamu seperti gambaran diatas. Biasanya CV akan diberikan diawal sebelum pertemuan dilakukan.
Artinya konsep ta'aruf syar'i itu bukan konsep jodoh jodohan atau pemaksaan orang tua ke anak dalam pernikahan. Pun kalau orangtua cocok sedang anak tidak, bagi orangtua selayaknya meyakinkan anaknya dengan lembut dan tidak memaksa. Artinya semua harus dilalui dengan proses komunikasi yang baik.
_________
KESALAHAN yang sering terjadi dalam proses TA'ARUF . .
1. Ahmad belum siap nikah.
Hei bung, kalau kau belum siap nikah jangan pula kau ajak anak orang ta'aruf. Ukhti kita ta'aruf yuk, preett..
2. Ahmad ngajak langsung Aisyah.
Ngajak ta'aruf atau ngajak nikah ke perempuannya langsung mungkin hal yang lumrah di lingkungan kita. Tapi ketahuilah wahai muslimah. Saat ada ikhwan mengajak ta'aruf atau menikah, sekalipun ia serius. Cukup katakan. "Kalau kamu lelaki, silakan bicara langsung dengan ayahku." Titik.
3. Proses ta'aruf tidak didampingi orang tua.
Banyak yang menyangka bahwa ketika Ahmad datang ke rumah Aisyah dan ngobrol berduaan disana itu adalah bagian dari ta'aruf. Bukan atuh akang, itu namanya ngapel benenean (pacaran).
Namanya ta'aruf harus ada orang tua yang menengahi, baik dalam komunikasi langsung maupun dalam sosial media. Orang tua harus terlibat.
4. Saat ada ikhwan datang dengan niat ta'aruf, orang tua malah langsung memanggil anak gadisnya.
Wahai para orangtua, fitrah anak perempuan itu pemalu. Jika anda langsung panggil ia ke ruang tamu, besar kemungkinan ia tidak akan mengungkapkan seluruh isi hatinya.
Beri ruang ia didalam kamarnya, "Nak, ada lelaki didepan ingin meminang mu, si Fulan, kamu kenal kan? Kalau tidak kenal ini fotonya, kamu mau coba ta'aruf tidak?" Beri ruang ia untuk mengungkapkan isi hatinya. Jalin komunikasi dengan baik disana.
5. Kenal orang nya tapi tak kenal keluarganya.
Menikah itu bukan hanya menyatukan dua hati, tapi juga dua keluarga. Pastikan sebelum memutuskan lanjut ke jenjang pernikahan. Orang tua Aisyah harus kenal betul karakter orangtua Ahmad. Jadi yang ta'aruf (saling mengenal) tidak hanya Ahmad dan Aisyah, tapi orang tua keduanya juga harus ta'aruf.
Ingat anak anda akan hidup dengan pasangannya, mungkin juga dengan orang tua dari pasangannya. Betapa banyak anak perempuan yang menangis karena mertuanya, atau anak lelaki yang terus menahan emosi karena mertuanya, dan itu semua terjadi karena sebelumnya mereka hanya mengenal calon pasangannya saja.
Tentu masih banyak poin poin penting lainnya yang perlu diperhatikan. Bisa teman-teman sharing juga disini untuk berbagi kisah atau pesan untuk mereka yang ingin ta'aruf.
Satu hal yang amat penting dipahami, bahwa Ta'aruf adalah cara bagaimana Islam menjaga kemuliaan perempuan, serta menjaga kehormatan seorang lelaki. Menenangkan hati orangtua, serta mengajarkan kita untuk bijaksana.
Semoga bermanfaat . .
_________
Catatan:
Alhamdulillah kami pun menikah dengan proses ta'aruf, ta'aruf online lebih tepatnya, karena saat itu saya masih di Mesir. Dan ketika undangan pernikahan disebar pun posisi saya masih di Mesir.
Setiba di Indonesia, keesokan harinya, 10 hari sebelum akad. Itulah pertama kalinya bagi saya dan keluarga bertemu dan melihat wajah calon istri saya secara langsung.
Proses yang panjang, namun Alhamdulillah Allah mudahkan jalannya.
Ikmal Nurhakim, Lc.
Pemesanan buku Ta'aruf Khitbah Nikah Malam Pertama Bisa Melalui KLIK LINK INI
No comments:
Post a Comment